Heboh DJ Asal Amerika Buat ARMY Geram, Tolak Mainkan Lagu Jungkook BTS

Heboh seorang DJ Amerika yang membuat ARMY geram karena menolak memainkan lagu Jungkook BTS ft Charlie Puth

Yulia Rosdiana Putri | Yulia Rosdiana Putri

Selasa, 04 Oktober 2022 | 22:00 WIB

Matamata.com – Seorang DJ asal Amerika Serikat tengah menjadi bahan perbincangan karena menolak untuk memainkan lagu Jungkook BTS. Lagu yang dimaksud ini tak lain adalah kolaborasi dengan Charlie PuthLeft and Right.

Momen ini dimulai ketika DJ bernama Brian Grimes ini membuat sebuah cuitan di internet. Walaupun begitu, kini cuitan tersebut telah dihapus, seperti dikutip dari Koreaboo.

Melalui cuitan tersebut, DJ dari iHeart Radio ini mengaku terganggu dengan permintaan ARMY untuk memainkan lagu Jungkook BTS.

“Aku bersumpah jika #BTSARMY tidak berhenti mengirim pesan spam untuk memainkan lagu Left and Right, aku akan memilih untuk tidak memainkannya sama sekali. Dan aku sangat menyukai Charlie Puth,” tulis Brian Grimson.

Potret Jungkook BTS Rambut Pirang (Koreaboo)
Jungkook BTS (Koreaboo)

Sebelumnya, Jungkook dan Charlie Puth berhasil mencuri hati setelah merilis single duet pada bulan Juni lalu. Bahkan MV dari single-nya mendapatkan jumla penonton yang fantastis.

Sejak cuitan dari Grimes tersebut tersebar luas, banyak kritikan yang datang kepada pihak radio. Tak hanya dari sesama orang Korea, namun pula dari Amerika Serikat.

Salah satunya, yang ditulis oleh pemilik akun Twitter @Carrie_Army pada Senin (3/10/2022) kemarin. Sampai Selasa (4/10/2022), cuitannya sudah mendapatkan 22 ribu likes.

“Lalu mengatakan mereka tidak akan memutar lagu karena mereka membenci para penggemar? Itu tidak dewasa dan tidak profesional. Mohon maaflah,” tulis akun Twitter tersebut.

Netizen yang lain pun ramai memberikan respon dan komentar akan cuitan yang meminta DJ tersebut meminta maaf. Banyak yang memberikan dukungan dan menyebut DJ tersebut tidak dewasa.

“Aku memiliki alasan untuk tidak mendengarkan iHeart Radio. DJ-nya tidak dewasa,” tulis seseorang.

“Ini benar-benar tidak profesional dan menunjukkan diskriminasi,” tambah yang lain.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *