Terungkap Sejak Awal Gabung Nasdem Niluh Djelantik Tak Kompromi dengan Nama Anies Baswedan

SUARA SEMARANG – Jauh hari sebelum menyatakan tak setuju dengan deklarasi Anies Baswedan sebagai Capres 2024 dari Nasdem, Niluh Djelantik rupanya sudah pernah memberi kode tak mau kompromi dengan Gubernur DKI Jakarta itu.

Niluh Djelantik pengusaha alas kaki asal Bali, menjadi kader Nasdem dengan dikukuhkan sebagai Ketua DPP UMKM partai Nasdem.

Dia mau bergabung dengan Nasdem sebab saat itu sejalan dengan prinsip dan perjuangan dia dalam dunia UMKM dan kaum termarjinalkan. Termasuk tidak menerima politik identitas.

Adanya nama Anies Baswedan yang kini diusung oleh Nasdem, bagi Niluh Djelantik sudah memberikan sinyal bahwa dia akan tetap mengkritisi. Entah itu sebagai mitra koalisi atau oposisi.

Baca Juga:KPI Minta Stasiun TV Tak Undang Rizky Billar Jadi Bintang Tamu

Jalan kritis dia, akhirnya Niluh Djelantik menyatakan dirinya pamit undur diri keluar sebagai kader dari partai besutan Surya Paloh. 

Sebelum ramai dikabarkan dia mundur keluar dari Nasdem, Niluh Djelantik sudah pernah menegaskan saat diangkat sebagai Ketua DPP UMKM Partai Nasdem.

Bahwa dia akan kritis bersuara demi kepentingan rakyat. Mengkritisi kebijakan pemerintah, dari kepala daerah hingga pejabat publik.

Apakah mereka koalisi pemerintah ataupun yang menganggap dirinya adalah oposisi. Termasuk dia tak segan mengkritik Anies Baswedan, Sandiaga Uno, sampai Gubernur Bali.

Niluh Djelantik juga menyatakan jabatan dia di DPP Nasdem tak ada kaitannya dengan dukungan bakal nama-nama capres 2024 yang kelak diusung partai milik Surya Paloh itu.

Baca Juga:BMKG Prakiraan Cuaca Semarang Hari ini Kamis, 6 Oktober 2022: Berawan lalu Hujan Siangnya

Hal tersebut diungkapkan Niluh Djelantik dalam akun Instagram dia pada Juli 2022 lalu. 

Dalam postingan dia, menyatakan jika Ketua Umum Surya Paloh dan semua jajaran pengurus DPP NasDem baik para menteri dan wakil rakyat memberikan kebebasan mutlak kepada semua pengurus partai termasuk kepadanya, untuk selalu kritis bersuara demi kepentingan rakyat banyak.

Mengkritisi kebijakan, mulai dari kepala daerah hingga pejabat publik, apakah mereka koalisi pemerintah ataupun yang menganggap dirinya oposisi.

“Dari Anies Baswedan hingga Sandiaga Uno apalagi Gubernur Bali, dan sekarang Kominfo, banyak deretan pemegang kebijakan lainnya pernah Mbok kritik (SETIAP KRITIK PASTI MBOK BARENGI DENGAN SOLUSI NYATA). Hasilnya ? Tentu ada. Mereka mendengar dan kemudian menindaklanjuti” tulis captionnya.

Niluh Djelantik juga menegaskan, ketika dia bergabung dengan Nasdem, tidak ada kaitannya dengan siapa capres yang akan diusung Nasem kelak.

“Gk ada urusan sama copras capres Pilpres 2024. Ini urusan perut rakyat. Mengkritisi bukan berarti benci. Mengkritisi dibarengi solusi adalah bukti sayang dan kepedulian kita sebagai warga negara” katanya.

Sebabnya, rakyat telah bekerja keras hingga membayar pajak untuk membayar abdi negara agar amanah. Dan telah menggerakkan mesin ekonomi berjalan di negeri ini.

“Mbok gak tebang pilih. Siapapun pejabatnya. Dari partai manapun dia berasal. Nothing personal. Jadi gak perlu baperan dan menganggap Mbok anti pemerintah” katanya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *