Kekeh Menolak Mundur, Iwan Bule: Tanggung Jawab Saya Menengok Korban

Malang: Tragedi malam kelam di Kanjuruhan pada 1 Oktober kemarin menyisakan duka mendalam bagi insan sepak bola nasional khususnya keluarga korban. Meski polisi belum menetapkan tersangka dalam insiden ini, Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) sebagai induk organisasi sepak bola nasional menjadi pihak yang paling disorot atas tragedi sepak bola bukan saja bagi Indonesia tetapi dunia. 
 
Para pecinta sepak bola khususnya suporter tentunya kecewa. Pertandingan sebagai hiburan setiap akhir pekan berubah menjadi tragedi kelam. Ratusan nyawa melayang sia-sia, entah salah siapa.
 
Suporter sepak bola lantas meluapkan kekecewaan dengan membuat petisi desakan agar Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan atau yang karib disapa Iwan Bule mundur sebagai rasa tanggung jawabnya dalam insiden ini.
 

Namun tampaknya petisi dan desakan ini tak membuat purnawirawan Polri itu legowo menanggalkan jabatannya sebagai Ketua Umum PSSI. Iwan Bule kekeh tak akan mendur terlebih suara-suara desakannya untuk mundur semakin kencang.

Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


?“Semua sudah ada aturannya dan tidak serta merta saya harus mundur walaupun ada desakan,” katanya saat mengunjungi Stadion Kanjuruhan, Malang, Kamis, 6 Oktober 2022.
 
Menurutnya, sebagai rasa tanggung jawabnya dengan menemui korban dan memberikan santunan. Kedatangannya ke Satdion Kanjuruhan untuk melihat langsung dan memastikan langsung kondisi pintu-pintu stadion yang informasinya ada yang tidak bisa terbuka saat kejadian.
 
“Bentuk tanggung jawab saya adalah menemui korban, melihat langsung, mengevaluasi dan memberikan santunan kepada korban,” ucap Iwan Bule. 
 
Dengan didampingi Ketua Komisi Disiplin PSSI Erwin Tobing, Iwan Bule meninjau langsung kondisi keseluruhan Stadion Kanjuruhan pasca tragedi yang memilukan dunia sepakbola tanah air.
 
Iwan Bule memperhatikan dengan seksama setiap pintu-pintu stadion yang ada. Kondisi tribun penonton dan menyempatkan diri untuk memanjatkan doa kepada para korban yang tewas selepas laga Arema FC Vs Persebaya Surabaya. (Muklis Effendi)

 

(WHS)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *