Bidik Dana Rp1,25 Triliun, Produsen Alat Kesehatan OneMed Bakal Lepas 15% Saham

Jakarta: Produsen alat kesehatan PT Jayamas Medica Industri Tbk (OneMed) akan melaksanakan penawaran umum perdana saham atau Initial Public Offering (IPO), dengan melepas sebanyak- banyaknya 15 persen saham baru ke publik atau setara 4,05 miliar saham.
 
Dari keseluruhan saham tersebut, Jayamas Medica Industri menawarkan harga IPO di rentang Rp204 hingga Rp310 per saham. Dengan demikian, perusahaan berpotensi meraup dana segar di kisaran Rp828 hingga sampai Rp1,25 triliun.
 
Aksi korporasi ini, Jayamas Medica menunjuk CLSA Limited, CIMB Investment Bank Berhad, PT CLSA Sekuritas Indonesia, PT CIMB Niaga Sekuritas, dan PT Ciptadana Sekuritas Asia sebagai Joint Global Coordinators, Bookrunners dan Joint Lead Underwriters. AvantGarde Capital yang bertindak sebagai penasehat keuangan (financial advisor).





Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


Usai mengantongi surat pernyataan praefektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 5 Oktober 2022, OneMed akan memulai rangkaian bookbuilding atau penawaran awal dari rangkaian penawaran umum perdana saham yang dijadwalkan pada 6-12 Oktober 2022.
 
Setelah penawaran awal, surat pernyataan efektif dari OJK diharapkan dapat diperoleh pada 21 Oktober 2022. Selanjutnya, penawaran umum perdana saham diharapkan dapat berlangsung pada 25-27 Oktober 2022 yang dilanjutkan penjatahan.
 

 
Adapun, distribusi saham diharapkan dapat dilakukan pada 28 Oktober 2022 dan kemudian dilanjutkan dengan pencatatan saham (listing) perdana di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 31 Oktober 2022.
 
“Pencatatan diharapkan dapat dilakukan pada papan utama BEI. Sementara itu, untuk kebijakan dividen, perseroan menetapkan sebesar setidaknya 25 persen dari laba bersih,” ungkap manajemen OneMed dikutip dari keterangan tertulis, Kamis, 6 Oktober 2022.
 
Rencananya, OneMed akan menggunakan mayoritas dana yang diperoleh dari penawaran umum perdana saham untuk ekspansi. Secara terperinci, sebesar 72,19 persen dana hasil IPO akan digunakan untuk pengembangan usaha perseroan meliputi capital expenditure (capex) atau belanja modal dan modal kerja.
 
Kemudian 22,87 persen akan diberikan kepada anak usaha PT Intisumber Hasil Sempurna Global. Lalu sebanyak 4,94 persen akan diberikan kepada anak usaha yaitu PT Inti Medicom Retailindo dalam bentuk setoran modal untuk capital expenditure (capex) atau belanja modal dan modal kerja untuk memperluas jaringan distribusi dan retail.
 
Direktur Pemasaran Jayamas Medica Industri Louis Hartanto optimistis belanja kesehatan akan terus bertumbuh di Indonesia, terutama ditopang oleh kekuatan fundamental makroekonomi yang terus membaik dalam masa transisi menuju fase endemi covid-19.
 
“Dengan belanja kesehatan yang relatif masih rendah dibandingkan dengan negara- negara tetangga di Asia Pasifik, maka potensi pertumbuhan alat-alat kesehatan dan suplai industri di Tanah Air masih tinggi,” tuturnya.
 
Leonard Hartanto Direktur Operasi OneMed menambahkan, sebagai manufaktur terintegrasi dan perusahaan distribusi, perseroan hadir di seluruh rantai nilai dan pasokan peralatan medis.
 
“Ke depan, kami bermaksud untuk meningkatkan produksi dan perakitan baik yang sudah ada maupun yang produk baru dan upgrade manufaktur fasilitas,” pungkas dia.

 

(HUS)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *