Sepasang Warga Rusia Minta Suaka ke AS, Kabur dari Perang?

Alaska: Sepasang warga negara Rusia melarikan diri dan meminta suaka di Amerika Serikat (AS). Keduanya tiba di Pulau St. Lawrence, Alaska awal pekan ini.
 
Hal ini disampaikan Senator Lisa Murkowski dan Dan Sullivan pada Kamis, 6 Oktober kemarin. Kementerian Dalam Negeri AS mengatakan, kedua orang itu tiba dengan perahu kecil pada Selasa lalu dan bertemu dengan polisi negara bagian.
 
“Orang-orang itu diangkut ke Anchorage untuk diperiksa, yang mencakup proses penyaringan dan pemeriksaan, dan kemudian diproses sesuai dengan undang-undang imigrasi AS yang berlaku di bawah Undang-Undang Imigrasi dan Kebangsaan,” kata juru bicara Kemendagri AS, dilansir dari ABC News, Jumat, 7 Oktober 2022.





Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


Meskipun tidak jelas alasan kedua orang Rusia itu meninggalkan negara itu, Sullivan mengatakan dia yakin itu karena perang Rusia melawan Ukraina.
 
Baca juga: Gawat! Prajurit Infanteri Putin Dilaporkan Saling Bunuh
 
“Insiden ini memperjelas dua hal: Pertama, rakyat Rusia tidak ingin melawan perang agresi (Presiden Vladimir) Putin melawan Ukraina,” katanya.
 
“Kedua, mengingat kedekatan Alaska dengan Rusia, negara kita memiliki peran penting untuk dimainkan dalam mengamankan keamanan nasional Amerika,” sambungnya.
 
Kedutaan Besar Rusia di Washington mengetahui bahwa kedua warga negara tersebut berada di pihak berwenang di Alaska. Hal tersebut disampaikan Nadezhda Shumova, kepala departemen konsuler Kedutaan Besar Rusia.
 
“Para diplomat berencana untuk mengadakan percakapan telepon dengan mereka dan memberikan bantuan yang diperlukan,” kata Shumova.
 
Sementara itu, Murkowski mengatakan, mereka akan secara aktif terlibat dengan pejabat federal dan penduduk Gambell untuk menentukan nasib orang-orang ini. “Situasi ini menggarisbawahi perlunya postur keamanan yang lebih kuat di Arktik Amerika,” sambungnya.
 
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri AS, Ned Price mengatakan pekan lalu, penting bagi AS untuk memiliki kebijakan pintu terbuka bagi orang Rusia yang dapat masuk ke negara itu, terutama selama invasi negara itu ke Ukraina.
 
“Kami pikir penting bagi kami, untuk terus membuka pintu bagi orang Rusia yang berada dalam posisi untuk datang ke negara ini, dan kami telah melihat selama perang ini, berpotensi ratusan ribu orang Rusia secara harfiah memilih dengan kaki mereka,” pungkasnya.
 

(FJR)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *