Lewat Pesan Video Sekjen PBB Apresiasi Pembahasan Pemulihan Berkelanjutan di P20

Metro, Suara.com- Sekretaris Jenderal Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres menyambut baik acara 8th G20 Parliamentary Speakers’ Summit (P20) dalam fokus ‘Stronger Parliaments For a Sustainable Recovery’.

Ia menilai saat ini masyarakat dunia memiliki bukit yang curam untuk didaki, yakni dalam masa kondisi pemulihan saat ini terdapat resesi yang membayangi.

“Kita menghadapi tantangan besar, inflasi yang melonjak, utang yang hancur, kesenjangan yang semakin melebar, kemiskinan yang semakin dalam, konflik merebak, dan planet yang semakin memanas. Orang-orang mengalami krisis biaya hidup, hal ini memukul perempuan dan kaum muda yang paling mengalami kesulitan,” ujar Antonio dalam pesan videonya dalam acara P20 di Gedung Nusantara II, Senayan, Jakarta, Kamis (6/10/2022).

Menurutnya hal tersebut membutuhkan tanggapan yang berorientasi pada rakyat dan pendekatan multilateral, bersifat kooperatif, dan dalam lingkup global. Secara khusus, pemulihan berkelanjutan ini membutuhkan tiga tindakan mendesak yakni dengan menyelamatkan iklim, melakukan pembangunan yang  berkelanjutan dan menghentikan divergensi antara negara maju dan berkembang.

Baca Juga:P20 Dorong Peningkatan Keterlibatan Perempuan di Dunia Politik

“Pertama, untuk menyelamatkan iklim kita, kita perlu mengurangi emisi gas rumah kaca secara drastis. Dengan mengganti bahan bakar fosil dengan energi terbarukan, meningkatkan pendanaan adaptasi, dan mengatasi kerugian dan kerusakan akibat bencana. Kedua, untuk menyelamatkan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan, kita membutuhkan Stimulus SDG, dan KTT G20 di Bali adalah tempat untuk memulai,” jelas Antonio.

Stimulus SDG ini harus mencakup peningkatan pendanaan lunak untuk negara-negara berkembang, keringanan hutang yang lebih besar dan likuiditas yang diperluas. Negara-negara juga perlu menanamkan anggaran nasional mereka dalam SDG dan mengarahkan investasi yang lebih besar dalam perlindungan sosial dan digitalisasi.

“Dan kita membutuhkan pemerintah G20 untuk mengamanatkan Bank Pembangunan Multilateral untuk merombak model bisnis mereka untuk mendukung transisi ke ekonomi yang tahan iklim dan berbasis energi terbarukan,” pungkasnya.

Tindakan ketiga menurut Antonio yakni dengan menghentikan divergensi antara negara maju dan berkembang yang memicu ketegangan dan mengikis kepercayaan. Dengan menyeimbangkan kembali kekuatan dan sumber daya antara negara maju dan berkembang, itu berarti dengan reformasi struktural yang mendalam terhadap sistem keuangan global yang tidak adil.

“Dalam semua ini dan lebih banyak lagi, parlemen adalah mitra kita yang tak tergantikan. Bersama-sama, mari kita lakukan segala daya kita untuk membangun dunia yang lebih berkelanjutan, tangguh, dan damai,” tutupnya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *