Firli Minta Pejabat di NTB Konsisten Jauhi Suap

Jakarta: Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri meminta seluruh pejabat di Nusa Tenggara Barat (NTB) konsisten menolak segala bentuk suap. Uang haram itu diyakini cuma mengurangi pertumbuhan ekonomi jika seharusnya diterima suatu daerah.
 
“Ada peran pengusaha dalam peningkatan belanja konsumsi masyarakat, karena akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi, serta akan meningkatkan investasi,” kata Firli melalui keterangan tertulis, Jumat, 7 Oktober 2022.
 
Firli mengatakan tindakan suap cuma merusak iklim usaha di NTB. Jika sudah rusak, investasi diyakini bakal menurun.

Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


Kemudian, diikuti kurangnya lapangan pekerjaan. Sehingga, angka pengangguran bakal meningkat.
 

“Investasi nantinya akan mendatangkan lapangan pekerjaan, meningkatkan pendapatan belanja konsumsi dan mengatasi pengangguran,” ujar Firli.
 
Dia meminta seluruh pejabat di NTB konsisten menolak segala pemberian yang berbau suap. Pelaku usaha diharap menjalin kerja sama dengan pemangku kepentingan dengan bersih.
 
KPK juga bakal membantu meningkatkan integritas dengan pejabat di NTB dengan pemberian seminar antikorupsi. Pendidikan antikorupsi itu juga bisa menyasar pihak swasta agar tidak mencoba suap saat ingin berbisnis di NTB.
 
“Untuk itu, KPK akan terus bersinergi dan terus berkolaborasi bersama seluruh pihak, termasuk dengan BUMN, BUMD dan swasta di NTB,” ucap Firli.
 

(ADN)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *