Surat dari FIFA Jadi Bukti Lemahnya Pemahaman Aparat Kepolisian, Diminta Belajar Soal Protokol dan Prosedur Pengamanan

SuaraSumedang.id – Indonesia baru-baru ini dikirimi surat dari FIFA buntut dari adanya tragedi di Kanjuruhan.

Diketahui, dalam peristiwa tersebut, ratusan nyawa harus melayang begitu saja usai pertandingan antara tim tuan rumah Arema FC melawan Persebaya Surabaya pada Sabtu (1/10/2022) dimenangkan tim tamu dengan skor 2-3.

Sekadar informasi, surat yang ditulis FIFA yang diterima Presiden Jokowi tersebut ternyata berisi permintaan agar aparat kepolisian di Indonesia untuk belajar lagi soal protokol dan prosedur pengamanan dalam event olah raga.

Selain itu, aparat pun diminta untuk menerapkan kebijakan dan pelatihan berstandar internasional.

Baca Juga:Bantah Laporan Lesti Kejora Soal KDRT, Ternyata Pengacara Rizky Billar Bukan Orang Sembarangan

Hal itu tertuang dalam salah satu dari lima poin penting dalam surat FIFA terkait upaya melakukan transformasi atau perbaikan tata kelola sepak bola Indonesia buntut dari Tragedi Kanjuruhan pada 1 Oktober lalu. Seperti dikutip dari Suara.com, Sabtu (8/10/2022).

Diketahui, kerusuhan berdarah yang menewaskan setidaknya 131 tersebut lantaran adanya penenmbakkan gas air mata yang sudah jelas dilarang FIFA.

Oleh sebab itu, di poin kedua di suratnya, FIFA menekankan perbaikan protokol dan prosedur pengamanan oleh kepolisian untuk pertandingan olahraga yang dalam hal ini adalah sepak bola.

“Sebuah kebijakan standar untuk polisi, steward dan personel keamanan dalam hal manajemen kerumunan sebelum, selama dan setelah pertandingan, harus dikembangkan sesuai dengan standar keselamatan internasional terbaik,” tulis FIFA dalam suratnya.

“Ini harus mencakup integrasi program pelatihan yang secara khusus disesuaikan dengan acara olahraga dalam berbagai format dan ukuran.”

Baca Juga:Masuk ke Tahap Penyidikan, Rizky Billar Terancam Kurungan Maksimal 15 Tahun

Sementara itu, buntut dari adanya tragedi tersebut, kompetisi sepak bola Indonesia dalam ajang BRI Liga 2022/2023 pun dengan terpaksa harus dihentikan sementara waktu.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *