Para mahasiswa itu mengenakan pakaian warna hitam berkumpul sembari membawa peta Indonesia. Sejumlah orang tampak tak kuasa menahan air mata.
“Berita duka yang amat mendalam bagi Indonesia, tentu menjadi sebuah luka bagi kami. Dengan kegiatan doa bersama ini, kami sampaikan belasungkawa yang sedalam-dalamnya atas insiden itu,” kata Koordinator Pusat BEM NUS Ahmad Supardi dalam keterangannya, Sabtu, 8 Oktober 2022.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Supardi menyayangkan tragedi itu. Menurut dia, pertandingan sepak bola seharusnya merupakan hiburan yang dapat dinikmati oleh para pencintanya dan tak menelan korban jiwa atau terluka.
“Kami juga mendesak pemerintah daerah hingga pemerintah pusat untuk segera mengusut sampai tuntas insiden ini,” tegas dia.
Dia berharap tragedi itu tidak terulang kembali. Supardi meminta semua pihak melakukan introspeksi.
“Tragedi ini telah menjadi kabar duka bagi dunia sepak bola. Semua pihak terkait dalam penyelenggaran sepak bola seharusnya menerima masukan yang baik agar tragedi di Stadion Kanjuruhan tak terulang di kemudian hari,” harap dia.
(LDS)