Rumah Jadi Ladang Ganja, Eks Pemain Arsenal dan Liverpool Jermaine Pennant Berurusan dengan Polisi

Suara.com – Mantan pemain sepak bola Inggris Jermaine Pennant, yang bermain untuk Arsenal, Liverpool dan Real Zaragoza sedang diselidiki oleh polisi setelah seorang pria secara tidak sengaja menemukan perkebunan ganja di rumah besar miliknya.

Jermaine Pennant, yang membeli rumah senilai lebih dari tiga juta euro pada 2006 ketika dia bermain untuk Liverpool, mengatakan dia terkejut dengan penemuan tersebut.

Rumah besar itu, yang dibangun pada tahun 1930 dan memiliki kolam, lapangan tenis, jacuzzi, dan kolam renang dalam ruangan, tidak berpenghuni sejak Pennant bercerai dengan istrinya, Alice Goodwin, pada tahun 2020.

Jermaine Pennant (kanan) saat berseragam Liverpool di tahun 2007. [AFP]
Jermaine Pennant (kanan) saat berseragam Liverpool di tahun 2007. [AFP]

The Daily Mail melaporkan, Senin (10/10/2022), bahwa geng narkoba menduduki rumah Pennant sebagai pusat produksi kegiatan ilegal mereka.

Baca Juga:
Barcelona Menang Tipis, Sergio Busquets Samai Rekor Dua Legenda Real Madrid di La Liga

Perkebunan ganja di rumah Pennant di area eksklusif Hale Road ditemukan secara kebetulan oleh YouTuber Lukka Ventures, yang menyelinap ke mansion untuk merekam dan membagikan videonya di YouTube.

“Teman-teman, kami baru saja membobol tanaman ganja besar-besaran di rumah mantan pesepakbola…. wow, ini rumah mantan pesepakbola Jermaine Pennant dan lihatlah gunungan rumput liar di mana-mana,” katanya.

“Ada begitu banyak barang yang bau.”

Gambar menunjukkan instalasi listrik, puluhan pot bunga, pipa, jendela tertutup, tas hitam penuh ganja dan bahan untuk menanam dan menyimpan obat-obatan.

Pennant berada di Real Zaragoza pada musim 2009/10, di mana ia memainkan 24 pertandingan.

Baca Juga:
Barcelona Hadapi Inter Milan dan Juga Real Madrid Pekan Ini, Xavi Hernandez Peras Otak

Dari waktunya di Spanyol, pesepakbola Inggris itu berbicara lebih banyak tentang kehidupan malamnya dan di luar lapangan daripada penampilannya di lapangan.

“Kehidupan malam sangat buruk, seperti pergi keluar di antara mahasiswa, hampir semua orang masih sangat muda,” kata Pennant kepada Periodico de Aragon yang dilansir Marca.

“Saya membuat semua pelatih saya gelisah, Marcelino yang malang. Dia tangguh, keras, terkadang dia cepat marah, tapi saya sangat menyukainya, dia hebat.”

“Saya ingat dia mendatangi saya dan berkata ‘Bagaimana pelajaran bahasa Spanyol?’ Dan saya tidak bisa menahan tawa saya dan saya mengangguk padanya.”

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *