TERUNGKAP Isi Pesan WA Brigadir J pada Putri Candrawathi, Ungkap Permohonan Terakhir Sebelum Dieksekusi di Duren Tiga

SuaraSoreang.id – Pembunuhan Brigadir J diduga sudah direncanakan sejak di Magelang.

Di sana Brigadir J sudah dituduh melakukan pelecehan seksual pada istri Ferdy Sambo, Putri Candrawathi.

Kabar tudingan pelecehan seksual ini kemudian dilaporkan Kuar Ma’ruf pada majikannya, Ferdy Sambo.

Selain itu, Kuat Ma’ruf juga secara tak langsung mengatakannya pada Bripka RR untuk menjelaskan yang terjadi.

Baca Juga:Kapan Liga di Indonesia Bisa Dilanjutkan Kembali? PSSI: Menunggu Persetujuan dari FIFA

Bripka RR mengungkapkan jika dirinya sempat melihat Kuat Ma’ruf bertengkar hebat dengan Brigadir J.

Sambil bertengkar, Kuat Ma’ruf memegang pisau dapur dan diperlihatkan pada Brigadir J.

Pada saat itu, Brigadir J juga bicara pada Bripka RR jika dirinya difitnah telah melakukan pelecehan seksual pada istri mantan Kadiv Propam Polri itu.

Terungkap isi pesan Brigadir J pada Putri Candrawathi

Istri Ferdy Sambo, Putri Candrawathi saat proses rekonstruksi kasus pembunuhan Brigadir J. [Youtube.com/Polri TV]
Istri Ferdy Sambo, Putri Candrawathi saat proses rekonstruksi kasus pembunuhan Brigadir J. (sumber: Youtube.com/Polri TV)

Sebelum ke tempat eksekusi, Putri Candrawathi dan Bripka RR mengambil dua senjata milik Brigadir J. Di antaranya terdapat laras panjang dan pistol.

Baca Juga:10 Akun YouTube Dilaporkan ke Polisi Gegara Buat Konten Horor di Rumah Kosong Tanpa Izin Pemilik

Aktivis, Irma Hutabarat beberkan soal dua senjata yang diambil Putri Candrawathi tidak pernah dikembalikan hingga Brigadir J ditembak di Duren Tiga, Jakarta Selatan (8/7/2022).

Ketika Brigadir J melakukan perjalanan pulang menuju Jakarta dari Magelang, dia sempat kirim pesan WA pada Putri Candrawathi.

Irma Hutabarat mengaku jika dirinya telah mengetahui isi pesan WA tersebut.

Dalam pesan itu, terdapat permohonan terakhir dari Brigadir J sebelum dirinya dieksekusi.

Brigadir J memohon pada Putri Candrawathi untuk mengembalikan dua senjatanya itu.

irma Hutabarat mengungkapkan hal ini ketika berdialog dengan Mantan Kepala Badan Intelijen atau Kabais TNI Soleman B Ponto.

Aktivis perempuan itu ungkap hal yang terjadi di Magelang sebelum Brigadir J melakukan perjalanan ke Jakarta.

Dia membeberkan isi pesan WA Brigadir J pada Putri Candrawathi yang mengambil dua senjatanya.

“Pada waktu (Brigadir J) di Magelang, senjatanya, satu laras panjang dan satu pistol diminta oleh PC (Putri Candrawathi istri Ferdy Sambo), lalu diserahkan kepada Bripka RR,” ungkap Irma.

Ketika dalam perjalanan, Brigadir J memohon pada Putri Candrawathi untuk mengembalikan senjatanya melalui pesan WA.

“Ibu bolehkah dikembalikan senjata saya,” ujar Irma Hutabarat yang menceritakan isi pesan WA Brigadir J pada Putri Candrawathi.

Irma Hutabarat sangat yakin saat itu Brigadir J tidak mengetahui alasan mengapa senjata dilucuti. 

Dalam kondisi tersebut, Irma Hutabarat menduga jika Brigadir J tak mengetahui jika dirinya akan dieksekusi mati di Duren Tiga.

“Dia (Brigadir J) tidak tahu akan dibunuh atau dibantai,” kata Irma Hutabarat.

“Tetapi dua senjata satu laras panjang dan satu pistol itu tidak pernah dikembalikan,” lanjutnya.

Sumber: Suara.com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *