Ditanya Progres Normalisasi Ciliwung, Menteri PUPR: ‘Tanya Pak Anies’

Beberapa proyek infrastruktur masih dalam tahap pembangunan untuk mencegah banjir di Jakarta. Namun, saat ini terdapat satu proyek yang masih mandek pengerjaannya.

Proyek tersebut adalah pengerjaan normalisasi Sungai Ciliwung yang masih terkendala pembebasan lahan.

Saat ditanya progresnya, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat mengatakan ( PUPR ) Basuki Hadimuljono berkelakar agar menanyakan hal tersebut kepada Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

“Tanya Pak Anies,” kata Basuki sambil tersenyum tawa saat ditemui di Gedung Kementerian Perdagangan di Jakarta, Selasa (10/11/2022).

Baca Juga:Indonesia Waspada, Jokowi Beberkan Antrian 28 Negara Menjadi Pasien Hutang IMF

Menurut pak Bas, sapaan akrab Basuki Hadimuljono, yang mengatakan bahwa, pembebasan lahan untuk proyek normalisasi Sungai Ciliwung belum dimulai.
Sementara, proyek tersebut baru bisa dilaksanakan jika Pemprov DKI Jakarta sudah menuntaskan terkait pembebasan lahan. 

Di sisi lain, Basuki juga mengatakan, proyek pengendalian banjir lainnya di Jakarta seperti Sodetan dari Ciliwung hingga Banjir Kanal Timur (BKT) masih terus berjalan.

Para pekerja menyelesaikan proyek normalisasi kali Ciliwung di wilayah Cawang Jakarta Timur, Sabtu (4/4). [suara.com]
Para pekerja menyelesaikan proyek normalisasi kali Ciliwung di wilayah Cawang Jakarta Timur, Sabtu (4/4). (sumber: suara.com)

Dikatakannya, progres proyek tersebut telah menembus terowongan. Bahkan, sodetan Ciliwung tersebut dijadwalkan akan selesai pada
Februari atau Maret tahun depan.

“Sodetan Ciliwung ke BKT sudah jalan progres, satu terowongan sudah ditembus,” ujarnya.

Basuki menambahkan, selain dua proyek itu, proyek pembangunan Ciawi dan Sukamahi juga sedang dalam percepatan. Kedua bendungan itu rencananya akan beroperasi pada Desember 2022.

Baca Juga:Kebijakan Ekspor CPO Sebagai Solusi Menghadapi Ancaman Resesi Ekonomi

“Jadi, itu dry dam, jadi bendungan kering, itu hanya terisi saat musim hujan, lalu kita alirkan pelan-pelan sehingga menjadi penampungan hujan, jadi nggak langsung mengalir ke Ciliwung, tapi ditahan dulu baru kemudian
dilepaskan secara sedikit-sedikit,” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *