Yura Yunita Hapus Riasan Wajah saat Tampil di Panggung: Agar Teman-teman Lihat Bekas Luka dan Jerawatku

Yura Yunita menuturkan, keberanian menampilkan wajahnya dalam album miliknya membutuhkan proses yang sangat panjang.

Ade Wismoyo

Minggu, 23 Oktober 2022 | 15:46 WIB

Matamata.com – Yura Yunita kerap membahas soal nilai kehidupan dalam lagu-lagunya, termasuk penerimaan diri yang tidak sempurna. Bahkan, dalam menyuarakan penerimaan diri ini, Yura Yunita rela menggunakan foto dengan wajah tanpa makeup dan tampak berjerawat dalam album “Tutur Batin”.

Dalam video yang dibagikan di akun Instagram pribadinya, Yura mengaku, foto tersebut sangat berarti baginya. Selain itu, menurutnya untuk menampilkan fotonya sebagai cover albumnya membutuhkan sebuah keberanian yang besar.

“Hari ini tepat satu tahun album Tutur Batin rilis teman-teman. Ini foto cover mungkin sederhana untuk kalian, tapi untuk aku ini berarti besar sekali. Aku butuh keberanian yang besar untuk menjadikan foto ini jadi foto cover album,” ucap Yura Yunita dalam video yang diunggah, Sabtu (22/10/2022).

Yura Yunita menuturkan, keberanian menampilkan wajahnya dalam album miliknya membutuhkan proses yang sangat panjang. Pelantun lagu “Dunia Tipu Tipu” ini mengaku, ia pun butuh waktu untuk bisa menerima kekurangan yang ada dalam dirinya.

“Ini membutuhkan proses yang panjang, proses yang tidak mudah buat aku. Menerima kekuranganku, menerima ketidaksempurnaanku,” sambung Yura Yunita.

Baru-baru ini, dalam merayakan satu tahun albumnya itu, Yura Yunita rela menghapus makeup di atas panggung. Dia telah menerima dirinya sendiri dan penyanyi bersuara merdu ini ingin para penggemarnya melihat bekas luka dan jerawat yang ada pada wajahnya.

“Ini akan pertama kalinya, aku bernyanyi tanpa make up. Menghapus makeup aku agar teman-teman melihat bekas lukaku, melihat jerawatku,” ujarnya.

Yura Yunita. (Instagram @pecintakebaya)
Yura Yunita. (Instagram @pecintakebaya)

Tidak hanya itu, Yura Yunita menambahkan, ia awalnya takut orang-orang tidak bisa menerima kekurangan yang dimilikinya. Namun, ia tersadar berkat orang-orang di sekitarnya. Berkaca dari hal tersebut, teman-temannya dapat menerima dirinya tanpa melihat kekurangan yang ada.

“Dulu aku pikir orang-orang enggak mau lihat aku begini. Tapi aku berkaca lihat orang-orang terdekatku bahwa mereka terus ada di sampingku bersama kekurangan dan kelebihanku,” tutur Yura Yunita.

Yura Yunita menegaskan, tidak perlu menjadi sempurna untuk orang lain. Baginya, penting untuk selalu menjadi diri sendiri dan menerima serta merayakan kekurangan yang dimiliki. (Fajar Ramadhan)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *