Menteri LH Ingin Evaluasi Pengelolaan hingga Setop Impor Sampah

SOERATKABAR.COM, Jakarta – Menteri Lingkungan Hidup/Kepala Badan Pengendalian Lingkungan Hidup, Hanif Faisol Nurofiq, mengungkap target 100 hari usai dilantik sebagai menteri Kabinet Merah Putih oleh Presiden Prabowo Subianto. Salah satunya ialah melakukan evaluasi terkait pengelolaan sampah.

Hanif menjelaskan Presiden Prabowo meminta pengelolaan lingkungan hidup lebih fokus setelah dipecah dari Kementerian Kehutanan. Dia mengaku akan mengeksekusi Rencana Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (RPPLH).

“Yang paling utama yang jadi payung semua hukum pengelolaan sumber daya alam adalah RPPLH, dan ini akan final. Sebenarnya draf ini sudah kita pegang dan akan selesai di 100 hari ini. Jadi ada muatan yang dimintakan Pak Prabowo untuk dilakukan pantauan secara intensif,” ujarnya di Kementerian LH, Selasa (22/10/2024).

Dia mengatakan ada Badan Pengendalian Lingkungan Hidup di tingkat daerah. Dia mengatakan hal ini perlu dilakukan untuk melaksanakan pengelolaan lingkungan secara maksimal.

“Kami akan meletakkan regional-regional, badan-badan regional di setiap regional untuk memberlakukan, memperkuat kegiatan penataan dan penegakan hukum. Dua hal ini lah yang kami lihat dalam pelaksanaan di tingkat provinsi maupun kabupaten belum dilakukan sepenuhnya,” jelas Hanif.

Dia juga akan membangun kesadaran masyarakat untuk menjaga lingkungan. Dia mengatakan sejumlah strategi sudah siap dilaksanakan.

“kemudian secara bersamaan komunal dengan masyarakat akan kita bangun, itu strategi yang akan kita bangun termasuk mencermati dengan lebih penyelesaian. Kemudian tempat pembuangan akhir sampah regional dan hal ini akan kami lakukan khusus untuk percepatan dan pengendalian pengelolaan sampah. Kami juga mengevaluasi impor-impor sampah itu sepertinya harus kita akhiri. Tentu langkah-langkah strategis yang harus kita bangun di sini,” ujarnya. (dtk)