Jakarta, Kominfo – Indonesia merebut enam penghargaan dalam ASEAN ICT Awards (AICTA) Tahun 2021. Dua medali emas, satu medali perak dan tiga perunggu menjadi ganjaran untuk inovasi karya teknologi informasi dan komunikasi dalam kategori Public Sector, Private Sector, Digital Content, Corporate Social Responsibility, dan Research and Development.
“Indonesia menjadi Juara Umum dalam kompetisi AICTA dan pada tahun 2021 ini terjadi peningkatan pencapaian Indonesia dimana sebelumnya di ajang AICTA 2019, Indonesia telah berhasil meraih 3 (tiga) medali,” jelas Direktur Pemberdayaan Informatika, Ditjen Aplikasi Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika, Bonifasius Wahyu Pudjianto di Jakarta Pusat, Jumat (17/12/2021).
Direktur Boni menyatakan kolaborasi dengan berbagai pihak terbukti sukses membawa Indonesia mendominasi kompetisi AICTA Tahun 2021 yang berlangsung di tengah pandemi. “Indonesia mengirimkan delapan belas tim ke ajang kompetisi AICTA Tahun 2021,” ujarnya.
Menurut Direktur Direktur Pemberdayaan Informatika Ditjen Aptika Kementerian Kominfo dari seluruh tim perwakilan Indonesia yang dikirimkan, sebanyak enam tim berhasil lolos menjadi finalis AICTA 2021.
“Ada JAKI (Jakarta Kini) untuk Public Sector serta Nodeflux dan Omnibotika dalam kategori Private Sector. Selanjutnya Nayakalara dalam kategori Corporate Social Responsibility. Super Neli Season 1 untuk Digital Content dan Rivest dalam kategori Research and Development,” jelasnya.
Menurut Direktur Boni, Kementerian Kominfo memfasilitasi karya TIK terbaik dari Indonesia. “Kominfo memfasilitasi enam tim finalis perwakilan Indonesia melakukan presentasi secara daring di depan 12 Final Judges AICTA 2021 yang terdiri dari 10 juri dari tiap negara anggota ASEAN dan 2 orang juri undangan yang berasal dari China dan Jepang,” jelasnya.
Pengumuman pemenang berlangsung pada tanggal 17 Desember 2021 ketika Myanmar selaku host country penyelenggaraan AICTA Tahun 2021. Penyerahan medali kepada seluruh pemenang AICTA Tahun 2021 dilakukan secara virtual dalam Awarding Ceremony, yang akan dilaksanakan pada The 2nd ADGMIN Meeting, yang dijadwalkan pada minggu ketiga bulan Januari Tahun 2022.
Berlangsung Daring
AICTA Tahun 2021 merupakan ajang kompetisi regional pertama yang dilaksanakan sepenuhnya secara daring dalam sejarah ASEAN.
“Mulai dari submission, preliminary judging hingga final judging seluruhnya dilaksanakan secara daring,” jelas Direktur Direktur Pemberdayaan Informatika Ditjen Aptika Kementerian Kominfo.
AICTA pertama kali diinisiasi pada tahun 2012 di Cebu, Phillippines. Pada tahun 2020, AICTA sempat terhenti karena situasi pandemi Covid-19 melanda dunia dan regional ASEAN.
“Sekitar pertengahan tahun 2021 kemudian diputuskan bahwa AICTA kembali dilaksanakan dengan Myanmar sebagai host country atau penyelenggara,” jelas Direktur Boni.
Menurut Direktur Direktur Pemberdayaan Informatika Ditjen Aptika Kementerian Kominfo, situasi pandemi tentu memunculkan tantangan tersendiri bagi negara-negara ASEAN untuk mengirimkan karya TIK perwakilannya di ajang AICTA Tahun 2021.
“Banyak perusahaan dan organisasi di negara-negara ASEAN, termasuk Indonesia, yang mengalami kesulitan bertahan untuk menyelenggarakan usaha dan kegiatannya di situasi pandemi, terlebih lagi untuk mengirimkan karya TIK- nya ke kompetisi regional,” ungkapnya.
Preliminary Judging berlangsung dari tanggal 18 Oktober 2021 sampai dengan 19 November 2021. Tahapan itu merupakan dimana para juri dari negara anggota ASEAN menilai formulir dan video yang dikirimkan peserta secara daring.
Adapun Preliminary Judges dari Indonesia antara lain: Shita Laksmi (kategori Public Sector), Partono Rudiarto (kategori Private Sector), Jurike V. Moniaga (kategori CSR), Barry Simorangkir (kategori Digital Content), Leontinus Alfa Edison (kategori Start-Up Company), dan Yudho Giri Sucahyo (kategori CSR).
Adapun Final Judging dilaksanakan pada tanggal 14 s.d. 15 Desember 2021 dengan juri Indonesia Eko K. Boediardjo. Selama final judging, dalam waktu 20 menit tiap tim melakukan pitching secara daring di hadapan juri untuk membuktikan bahwa karya TIK mereka layak menjadi pemenang AICTA 2021.
AICTA menawarkan kesempatan bisnis dan mempromosikan hubungan dagang sehingga dengan demikian meningkatkan kekuatan sektor teknologi dan informatika di wilayah ASEAN dan internasional. AICTA juga menjadi sarana untuk mempromosikan karya TIK negara-negara ASEAN ke tingkat global.
“Untuk menyiapkan Tim Indonesia berjuang di AICTA yang akan datang, Kementerian Kominfo akan kembali menggelar ajang Indonesia Entrepreneur TIK Award Tahun 2022 sebagai ajang seleksi nasional karya TIK terbaik anak bangsa untuk dikirim ke kompetisi AICTA,” tegas Direktur Boni.
AICTA merupakan inisiatif dan program di bawah ASEAN ICT Masterplan 2025. Sebagai bentuk pengakuan terhadap karya TIK terbaik di seluruh wilayah ASEAN, AICTA menjadi tolok ukur kesuksesan inovasi dan kreatifitas bidang TIK di masing-masing negara anggota ASEAN.